Rabu, 02 Maret 2011

Pemkab Ponorogo Stop Daging Jateng


Waswas Anthrax,Stop Daging Jateng
Rabu, 02-03-2011 11:35:40

PONOROGO -Virus anthrax belum ditemukan di Ponorogo. Namun,pemkab setempat sudah pasang kuda-kuda dengan melarang pasokan daging dari Jawa Tengah untuk mencegah penularan virus yang mematikan itu. 'Pemberhentian itu sudah diberlakukan pekan lalu setelah turun surat edaran dari Gubernur Jatim,' terang Andi Susetyo,kasubdin Peternakan Dinas Pertanian Ponorogo,kemarin(1/3).
Andi mengaku sudah menyiapkan petugas khusus untuk men-sweeping lalu lintas daging dan hewan di daerah perbatasan.Yakni,di jalur Ponorogo-Wonogiri dan Ponorogo-Magetan.'Karena berbatasan langsung dengan Jawa Tengah,maka kemungkinan daging atau hewan tercemar virus masih cukup tinggi,'katanya.
Tingginya pasokan daging dan ternak dari Jateng, menurut Andi,akibat faktor harga.Sebab,harga daging sapi di Boyolali pasca mencuatnya kasus anthrax anjlok.Nah,pedagang lokal membaca selisih harga itu sebagai peluang bisnis.Apalagi,harga daging sapi di Ponorogo masih normal di angka Rp70ribu perkilogram. 'Prinsip pedagang itu kan membeli murah dan menjualnya dengan harga tinggi,'tambahnya.
Selain melakukan sweeping,pihaknya bersama Dinas Peternakan Jatim sengaja menguji ternak sapi di Ponorogo.Penelitian dilakukan langsung ke sejumlah pasar hewan dengan cara mengambil sampel darah untuk diuji di laboratoium.'Hingga saat ini belum ditemukan virus anthrax,tapi harus tetap diwaspadai,'jelas Andi.
Antisipasi penyebaran anthrak juga dilakukan dinas indagkop.Menurut Kepala Dinas Indagkop Vifson Suisno, pihaknya mem-warning pedagang daging agar tidak sekali-kali mengulak barang dagangan dari Jawa Tengah. 'Sudah kami kordinasikan dengan pengusaha daging untuk mewaspadai hal itu,'kata Vifson.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar