Sabtu, 28 Februari 2015

TIPS CARA MEMPERBAIKI FLASH DISK USB YANG RUSAK DENGAN CEPAT DAN MUDAH



Berikut ini adalah cara memperbaiki flash disk maupun memory card yang rusak yang bisa dicoba :

1. Download "HP Drive Key Boot Utility" yang bisa anda cari di google.
2. Install di komputer windows anda dan jalankan aplikasi tersebut.
3. Colok usb flash disk atau memory card yang rusak ke komputer.
4. Jalankan "HP USB Disk Storage Format Tool"
5. Pilih Drive Flash Disk atau Memory Card Kita (harus terdeteksi)
6. Pilih "Create New or Replace Existing Configuration" dan tentukan konfigurasi yang anda inginkan. Atau pilih "Quick Format" jika mau cepat dengan konfigurasi standar.
7. Jalankan programnya dengan pilih "Start".

Perhatian :
Kemungkinan besar data yang ada di flash disk atau memory card yang rusak akan hilang. Melakukan cara ini juga tidak menjamin flash disk atau memory card anda bisa diperbaiki. Jadi gunakan cara ini dengan resiko anda tanggung sendiri. Semoga berhasil.

Sumber : http://www.organisasi.org/

Virus Baru Incar Android Saat Smartphone Mati



Banyak orang yang mematikan ponselnya saat malam hari, atau ketika sedang mengecas. Namun, waspadalah sebuah malware baru bisa mengambil data-data di Android, ketika smartphone dalam keadaan mati.

Peneliti di perusahaan keamanan berhasil menemukan virus berbahaya yang mengincar pengguna Android. Ketika sebuah aplikasi yang terinfeksi tak sengaja masuk ke dalam smartphone, dimulailah aksi penyusupan.

Perusahaan antivirus berbasis di Amsterdam, Belanda, AVG, ini menjelaskan jika malware itu tidak akan memberi ampun kepada penggunanya, sesaat, setelah virus terdownload. Sekali terinstal, aplikasi itu bisa mengendalikan ponsel dan melakukan apa saja yang diinginkan penciptanya.

"Saat pengguna menekan tombol off di smartphone, muncul notifikasi palsu yang mirip dengan kotak notifikasi yang biasa muncul di Android. Pengguna yang menekan pilihan Power Off, secara otomatis akan menghidupkan si virus. Malware itu seolah-olah menutup semua aplikasi dan mematikan smartphone, namun tidak demikian. Malware itu akan mengambil data, mengakses file, mengirim pesan, bahkan melakukan panggilan ke nomor lain," tulis peneliti AVG, seperti dikutip Daily Mail, Senin 23 Februari 2015.

Menurut AVG, malware ini membajak proses saat ponsel dimatikan. Ketika pengguna menekan tombol off, itu tidak benar-benar mematikannya. Meski layar menunjukkan latar hitam, smartphone ternyata masih menyala. 

Peneliti mengatakan, satu-satunya cara untuk menghindari diri 'dikerjai' pembuat virus, adalah dengan memastikan jika ponsel benar-benar sudah off.

"Satu-satunya cara, yakni dengan mencopot baterai. Aplikasi ini beraksi di balik layar smartphone, sehingga kita tidak tahu apa yang sedang terjadi di balik layar yang mati itu," kata AVG.

Selain itu, tulis AVG, menginstal aplikasi antivirus di smartphone juga cukup efektif untuk mendeteksi adanya virus, bahkan memungkinkan untuk menghilangkannya.

sumber : http://www.viva.co.id/

Kamis, 26 Februari 2015

Cara Hard Reset Oppo Joy R1001



Berikut cara hard reset oppo joy r1001:
  1. Oppo dalam keadaan off, cabut baterai kemudian pasang kembali.
  2. tekan dan tahan dua tombol, yakni Tombol Volume Down + Tombol Power
  3. ketika hh hidup maka akan ada tulisan kecil "factory mode" di bagian kiri bawah maka lepaskan tombol power saja (perhatikan bagian ini)
  4. ketika sudah muncul menu Select Language maka lepaskan tombol satunya 
  5. pilih English
  6. muncul menu oppo recovery seperti gambar
  7. pilih wipe data and cache kemudian pilih Yes, gunakan tombol volume untuk naik turun menu dan sentuh untuk memilih menu. 
  8. proses wipe akan berjalan dan tunggu sampai ada notifikasi kalau proses wipe sudah selesai. 
  9. klik Yes, dan ketika kembali ke menu awal oppo resovery pilih lagi Reboot.
  10. maka oppo akan restart tunggu sampai selesai masuk menu awal oppo dalam keadaan tidak terkunci lagi
  11. Semoga Bermanfaat 


    Sumber :http://www.ponselrusak.com/

Lenovo S580


HARGA

Harga Baru
Rp. 1,799,000.00

TAHUN

Tahun
2015

LAYAR

Ukuran
720 x 1280 pixels, 5.0 inches (~294 ppi pixel density) Multitouch, LenovoVibe 2.0

DIMENSI

Ukuran/Berat
139.8 x 69.9 x 8.1 mm / 129 g

AUDIO

Fitur
Vibration; MP3, WAV ringtones
Jack
3,5 mm Jack Audio
Speakerphone
Ya

MEMORY

Internal
8 GB Storage, 1 GB RAM
Eksternal
microSD, up to 32 GB

DATA

3G
HSDPA 21 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps
EDGE
Ya
GPRS
Ya
WLAN
Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi hotspot
Bluetooth
v4.0 with A2DP
USB/Port
microUSB v2.0

KAMERA

Primer
8 MP, 3264 x 2448 pixels, autofocus, LED flash, Geo-tagging, touch focus, panorama
Sekunder
2 MP
Video Record
1080p@30fps

BATERAI

Talk Time
Up to 19 h (2G) / Up to 14 h (3G)
Tipe
Li-Po 2150 mAh
Standby
Up to 444 h (2G) / Up to 312 h (3G

FITUR

OS
Android OS, v4.3 (Jelly Bean)
CPU
Qualcomm MSM8212 Snapdragon Quad-core 1.2 GHz Cortex-A7, GPU Adreno 305
Browser
HTML
GPS
A-GPS
Messaging
SMS(threaded view), MMS, Email, Push Email, IM
Fitur Tambahan
Java Emulator, FM Radio, Browser, Calculator, Camera, Clock, Calendar, Media Player, E-Book Reader, Video & Audio Recorder

FITUR LAIN

Multiple SIM
Dual SIM GSM-GSM
Video Player
MP4/H.264/H.263 player
MP3 Player
MP3/WAV/eAAC+ player
Audio Record
Ya

Sumber : http://www.tabloidpulsa.co.id/

Rabu, 25 Februari 2015

SEJARAH PROSES BERDIRINYA KABUPATEN MAGETAN


Pada buku sejarah Kabupaten Magetan telah disebutkan, bahwa kita tidak mungkin mengungkapkan sejarah Magetan tanpa mengemukakan masalah kerajaan terdekat yang berkuasa serta masalah-masalah VOC atau kompeni Belanda. Berikut peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan lahirnya Kabupaten Magetan :
  1. Wafatnya Sultan Agung Hanyokrokusumo pada tahun 1645 merupakan tonggak sejarah mulai surutnya kejayaan kerajaan Mataram. Beliau sangat gigih melawan VOC, sedangkan penggantinya ialah Sultan Amangkurat I yang menduduki tahta kerajaan Mataram pada tahun 1646-1677 dimana sikapnya yang lemah terhadap VOC atau kompeni Belanda.
  2. Pada tahun 1646 Sultan Amangkurat I mengadakan perjanjian dengan VOC, sehingga VOC dapat memperkuat diri karena bebas dari serangan Mataram, bahkan pengaruh VOC dapat leluasa masuk Mataram. Kerajaan Mataram menjadi semakin lemah, pelayaran perdagangan menjadi dibatasi tidak diperbolehkan melakukan pelayaran ke pulau Banda, Ambon dan Ternate. Peristiwa tersebut menyebabkan tumbuhnya tanggapan yang negatif terhadap Sultan Amangkurat I di kalangan keraton, terutama pihak oposisi, termasuk putranya sendiri yaitu Adipati Anom yang kelak bergelar Amangkurat II. Kejadian-kejadian di pusat pemerintahan Mataram selalu diikuti oleh daerah Mancanegara, sehingga pangeran Giri yang sangat berpengaruh di daerah pesisir utara pulau Jawa mulai bersiap-siap melepaskan diri dari kekuasaan Mataram. Pada masa itu seorang pangeran dari Madura yang bernama Trunojoyo sangat kecewa pada pamannya yang bernama pangeran Cakraningrat II kerena terlalu mengabaikan Madura dan hanya bersenang-senang di pusat pemerintahan Mataram. Trunojoyo melancarkan pemberontakan terhadap Mataram pada tahun 1674.
  3. Dalam suasana seperti itu kerabat keraton Mataram yang bernama Basah Bibit atau Basah Gondokusumo dan patih Mataram yang bernama pangeran Nrang Kusumo dituduh bersekutu dengan para ulama yang beroposisi dan menentang kebijaksanaan Sultan Amangkurat I. Atas tuduhan tersebut Basah Gondokusumo diasingkan ke Gedong Kuning Semarang selama 40 hari ditempat kediaman Kakek beliau yang bernama Basah Suryaningrat. Patih Nrang Kusumo meletakkan jabatan dan pergi bertapa ke daerah sebelah timur gunung Lawu. Beliau diganti oleh adiknya yang bernama Pangeran Nrang Boyo II. Keduanya ini putra patih Nrang Boyo (Kanjeng Gusti Susuhunan Giri IV Mataram).
  4. Dalam pengasingan tersebut Basah Gondokusumo mendapat nasehat dari kakeknya, yaitu Basah Suryaningrat dan kemudian beliau berdua menyingkir ke daerah sebelah timur gunung Lawu. Beliau berdua memilih tempat ini karena menerima berita bahwa di sebelah timur gunung Lawu sedang diadakan babad hutan. Babad hutan ini dilaksanakan oleh seorang yang bernama Ki Buyut Suro, yang kemudian bergelar Ki Ageng Getas. Pelaksanaan babad hutan ini atas dasar perintah Ki Ageng Mageti sebagai cikal bakal daerah tersebut.
  5. Untuk mendapatkan sebidang tanah untuk bermukim di sebelah timur gunung Lawu itu, Basah Suryaningrat dan Basah Gondokusumo menemui Ki Ageng Mageti di tempat kediamannya yaitu dukuh Gandong Kidul (Gandong Selatan), tempatnya di sekitar alun-alun kota Magetan dengan perantaraan Ki Ageng Getas. Hasil dari pertemuan ini Basah Suryaningrat diberi sebidang tanah disebelah utara sungai gandong, tepatnya di desa Tambran Kecamatan kota Magetan sekarang. Peristiwa ini terjadi setelah melalui suatu perdebatan yang sengit antara Ki Ageng Mageti dengan Basah Suryaningrat. Lewat perdebatan ini Ki Ageng Mageti mengetahui bahwa Basah Suryaningrat bukan saja kerabat keraton Mataram, melainkan sesepuh Mataram yang memerlukan pengayoman. Karena itu akhirnya Ki Ageng Mageti mempersembahkan seluruh tanah miliknya sebagai bukti kesetiannya terhadap Mataram. Setelah Basah Suryaningrat menerima tanah persembahan dari Ki Ageng Mageti itu sekaligus mewisuda cucunya yaitu Basah Gondokusumo menjadi penguasa di tempat baru itu dengan gelar Yosonegoro yang kemudian dikenal sebagai Bupati Yosonegoro. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 Oktober 1675. Basah Suryaningrat dan Basah Gondokusumo merasa sangat besar hatinya, karena telah mendapatkan persembahan tanah yang berwujud suatu wilayah yang cukup luas dan penuh dengan perhitungan strategis, juga mendapatkan sahabat yang dapat diandalkan kesetiannya, yaitu Ki Ageng Mageti. Itulah sebabnya tanah baru itu diberi nama Magetian, dan akhirnya berubah nama menjadi Magetan.
Sumber : http://www.magetankab.go.id/

Sejarah Berdirinya Madiun




MENGAMATI perjalanan sejarah Madiun selama ini yang cu­kup punya liku, seperti likunya kali Madiun membelah kota dan daerah ini. Mengungkap Sejarah Madiun sama halnya mengungkap dari adanya Dongeng Rakyat. Dongeng Panji serta Dongeng Kelana Sewandhana. Pula tidak akan terlepas dari adanya Penemuan serta Penelitian Pra­sasti. Benda Kurto/Purbajala yang ditemukan di beberapa daerah dan wi­layah sekitar Madiun.

BERDIRINYA Madiun juga tidak terlepas dari timbulnya Perang antara Mataram dengan Purabaya. Dan jatuhnya Purabaya yang lokasinya saat ini di sekitar Desa Kuncen, di kemudian nanti muncul apa yang disebut sebagai “MADIUN”. Ada beberapa masa dan periode dalam perjalanan Pemerintahan Ma­diun yakni sejak  masa Kasultanan Demak, Kasultanan Pajang, Kasultanan Mataram dan Masa Palihan Nagari, masa Perang Diponegoro dan sebagainya. Juga tidak akan terlepas dari masa Pemerintahan jajahan Belanda, Je­pang, masa Kemerdekaan termasuk didalamnya masa Orde Lama dan Orde Baru.

KETIKA Raden Mas Karebet atau yang kemudian dikenal sebagai Sultan Hadiwidjaja diangkat dan dinobatkan sebagai Sultan Pajang oleh Sunan Kudus atas nama Para Wali tersebut pula bahwa PENGERAN TIMOER diangkat sebagai BUPATI di PURABAYA. Pangeran Timoer adalah adik ipar Sultan Pajang yang juga anak bungsu Sultan Trenggana. Pengangkatan Pengeran Timoer sebagai Bupati Purabaya dilakukan pada 18 Juli 1568.

Sejak saat diangkatnya Pengeran Timoer menjadi Bupati, secara yuri­dis formal maupun secara de facto pada tahun 1568 lahirlah penguasa yang berpredikat Bupati yang memerintah Kabupaten Purabaya. Jauh sebelum itu, saat Kasultanan Demak tengah berkembang daerah Purabaya menjadi salah satu daerah pendukung Purabaya saat itu dikenal dan berada dibawah penguasa seorang yang dianggap genius yakni Pengeran Pati Unus yang dalam melaksanakan pe­merintahan menggunakan hukum-hukum baru bercorak Islam bersumber dari Al Quran dan Hadist disamping tetap mempertahankan nilai-nilai lama yang tidak bertentangan dengan Islam bahkan bersifat menunjang. Ketika Pati Unus menggantikan kedudukan Sultan Patah di Demak maka daerah Purabaya diserahkan kepada seorang Kyai bernama Reksa Gati. Ia dikirimkan dari Demak ke Purabaya sebagai Pengawas Pemerin­tahan Purabaya atas nama Demak. Disamping tugasnya yang lain pe­ngembangan agama Islam.

Saat terjadi dan pecah Perang Saudara antara sesama “Darah De­mak” ditahun 1546 dan berlangsung sampai sekitar tahun 1568 Kyai Reksa mengambil sikap untuk memihak salah satu kekuatan yang tengah mela­kukan Perang Saudara di Demak. Sikap tidak memihak salah satu kekuatan yang tengah bergolak inilah diambil Kyai Reksa Gati yang merupakan satu sikap yang paling baik me­nurut anggapannya Dan Purabaya saat itu seperti berdiri sendiri dan nampak seperti terlepas dari Kasultanan Demak.

Ketika pergolakan dan perang saudara antar darah Demak itu ber­akhir di tahun 1568 dan Mas Karebet berhasil menjadi Sultan Demak, ju­ga diangkatnya Pengeran Timoer sebagai Bupati di Purabaya, maka ber­akhirlah kepemimpinan Kyai Reksa Gati di kawasan Purabaya sebagai pimpinan Pemerintahan Pengawasan. Nama Kyai Reksa Gati hingga saat ini masih tetap tersimpan dan menjadi nama sebuah Desa yakni Desa Sogaten yang berarti tempat Reksa Gati Makam dari Kyai yang pernah meniadi pengawas pemerintahan atas nama Kasultanan Demak di Purabaya ini berada di makam umum Sidomulyo, Jiwan Kabupaten Madiun.

Sedang Raden Mas Karebet atau Sultan Hadiwidjaja setelah diangkat dan dikukuhkan menjadi Sultan berusaha untuk memindahkan Pusat Pe­merintahan tidak lagi di Demak tetapi dipilihnya daerah lain yakni daerah “Pajang”.

Alasan pemindahan tempat pusat pemerintahan itu karena Demak te­lah dirasa “tercemar darah perang saudara” dan pemindahan pusat pe- Purabaya pada tanggal 18 Juli 1568 dan mengakhiri pemerintahan Pe­ngawasan Kasultanan Demak di Purabaya di bawah Kyai Reksa Gati, kemudian membuka dan mewarnai Sejarah Awal Kabupaten Madiun, se­bagai Bupati yang Pertama (ke I) di Madiun dengan masa jabatan antara tahun 1568 sampai 1586.

Sumber :https://jawatimuran.wordpress.com/2012/08/29/berdirinya-madiun/